Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

AS,Jepang & Korsel Ketakutan Dengan Roket Korea Utara

Caping Gunung Indonesia - Rezim Kim Jong-un kembali membelalakkan mata banyak negara di dunia, Minggu 7 Februari 2016. Negara komunis yang tercatat masih kena sanksi PBB menyusul uji coba bom nuklir beberapa waktu lalu itu, kembali meluncurkan roket diduga banyak pihak pengembangan senjata balistik antar-benua.

Peluncuran roket bernama Kwangmyongsong-4 itu dilakukan dari Pusat Peluncuran Satelit Korea Utara, Tongchang, yang berbatasan dengan China.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Moon Sang-gyun, mengatakan, roket itu diluncurkan sekira pukul 09.30 waktu setempat dan diperkirakan melintasi Laut Kuning hingga selatan di Laut Filipina.

Meski ditentang banyak pihak, Korea Utara seakan cuek, dan tetap menjalankan proyek yang sudah direncanakan sejak lama itu. Korut hanya mengatakan, roket yang ditembakkannya ke orbit bumi tak berbahaya, karena membawa satelit untuk keperluan observasi. Satelit yang dibawa roket Kwangmyongsong-4 itu disebutkan akan berputar mengelilingi bumi setiap 94 menit sekali.

Tindakan Korut ini tentu saja menentang resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang Pyongyang dari peluncuran roket yang dapat digunakan sebagai rudal balistik yang membawa hulu ledak nuklir.

Keberhasilan peluncuran roket itu bahkan menggema di seantero Korut. Televisi setempat bahkan menyebut, Pyongyang telah berhasil dengan rencananya. Peluncuran roket ini diketahui lebih cepat satu hari, setelah
sebelumnya sempat dikabarkan akan dilakukan pada 8 Februari 2016.

Meski menuai kecaman atas kebijakannya meluncurkan rudal jarak jauh yang membawa satelit. Alih-alih menghentikan aktivitas yang menuai kontroversi, Pyongyang malah menyatakan akan tetap melanjutkan proyek peluncuran satelitnya.

Hal tersebut tertuang dalam pernyataan Kedutaan Korut di Moskow. Dalam pernyataannya, Kedubes Korut menyatakan bahwa Pyongyang akan terus meluncurkan roket yang membawa satelit ke luar angkasa.


Sesaat Korut menembakkan roket jarak jauhnya, tiga negara yang pertama merasa panik adalah Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Ketiganya menyatakan mengutuk keras apa yang telah dilakukan Korut.

Akibat peluncuran roket ini, bahkan maskapai penerbangan Jepang dan Korea Selatan sampai harus mengubah jalur penerbangan untuk menghindari tabrakan di udara.

AS, Jepang dan Korea Selatan kemudian langsung meminta kepada Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pertemuan darurat. Diberitakan BBC, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan, peluncuran tersebut sama sekali tidak bisa diterima. Ia juga menegaskan, jika aksi tersebut jelas sebuah pelanggaran atas resolusi dewan keamanan PBB.
  

Disebutkan, Pemerintah Jepang bakal lebih memperkuat kerja sama dengan masyarakat internasional dan semua negara, khususnya Amerika Serikat, Korea Selatan, China dan Rusia di DK PBB untuk menanggapi peluncuran roket tersebut. 
Sumber,Berita Indonesia
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support