Caping Gunung Indonesia - Rezim Kim Jong-un kembali membelalakkan
mata banyak negara di dunia, Minggu 7 Februari 2016. Negara komunis yang
tercatat masih kena sanksi PBB menyusul uji coba bom nuklir beberapa
waktu lalu itu, kembali meluncurkan roket diduga banyak pihak
pengembangan senjata balistik antar-benua.
Peluncuran roket bernama Kwangmyongsong-4 itu dilakukan dari Pusat
Peluncuran Satelit Korea Utara, Tongchang, yang berbatasan dengan China.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Moon Sang-gyun,
mengatakan, roket itu diluncurkan sekira pukul 09.30 waktu setempat dan
diperkirakan melintasi Laut Kuning hingga selatan di Laut Filipina.
Meski ditentang banyak pihak, Korea Utara seakan cuek, dan tetap
menjalankan proyek yang sudah direncanakan sejak lama itu. Korut hanya
mengatakan, roket yang ditembakkannya ke orbit bumi tak berbahaya,
karena membawa satelit untuk keperluan observasi. Satelit yang dibawa
roket Kwangmyongsong-4 itu disebutkan akan berputar mengelilingi bumi
setiap 94 menit sekali.
Tindakan Korut ini tentu saja menentang resolusi Dewan Keamanan PBB yang
melarang Pyongyang dari peluncuran roket yang dapat digunakan sebagai
rudal balistik yang membawa hulu ledak nuklir.
Keberhasilan peluncuran roket itu bahkan menggema di seantero Korut.
Televisi setempat bahkan menyebut, Pyongyang telah berhasil dengan
rencananya. Peluncuran roket ini diketahui lebih cepat satu hari,
setelah
sebelumnya sempat dikabarkan akan dilakukan pada 8 Februari 2016.
Meski menuai kecaman atas kebijakannya meluncurkan rudal jarak jauh yang
membawa satelit. Alih-alih menghentikan aktivitas yang menuai
kontroversi, Pyongyang malah menyatakan akan tetap melanjutkan proyek
peluncuran satelitnya.
Hal tersebut tertuang dalam pernyataan Kedutaan Korut di Moskow. Dalam
pernyataannya, Kedubes Korut menyatakan bahwa Pyongyang akan terus
meluncurkan roket yang membawa satelit ke luar angkasa.
Sesaat Korut menembakkan roket jarak
jauhnya, tiga negara yang pertama merasa panik adalah Jepang, Amerika
Serikat, dan Korea Selatan. Ketiganya menyatakan mengutuk keras apa yang
telah dilakukan Korut.
Akibat peluncuran roket ini, bahkan maskapai penerbangan Jepang dan
Korea Selatan sampai harus mengubah jalur penerbangan untuk menghindari
tabrakan di udara.
AS, Jepang dan Korea Selatan kemudian langsung meminta kepada Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pertemuan darurat. Diberitakan BBC,
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan, peluncuran tersebut
sama sekali tidak bisa diterima. Ia juga menegaskan, jika aksi tersebut
jelas sebuah pelanggaran atas resolusi dewan keamanan PBB.
Disebutkan, Pemerintah Jepang bakal lebih
memperkuat kerja sama dengan masyarakat internasional dan semua negara,
khususnya Amerika Serikat, Korea Selatan, China dan Rusia di DK PBB
untuk menanggapi peluncuran roket tersebut.
Sumber,Berita Indonesia
Home »
1.Artikel
,
8.Internasional
,
9.Warta
,
93.Sosial dan Lingkungan Hidup
» AS,Jepang & Korsel Ketakutan Dengan Roket Korea Utara
0 comments:
Posting Komentar