Kenapa sesat, karena mereka (Gafatar) tidak memercayai adanya nabi.bahkan pengikut ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) diindikasikan menyimpang dari Agama Islam dengan tidak menjalankan Shalat lima waktu, sehingga cenderung menyesatkan pengikutnya.
Caping Gunung Indonesia - Majelis Ulama Indonesia (MUI) di wilayah Provinsi Riau mengingatkan pada masyarakat untuk mewaspadai ini keberadaan Ormas dari Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Sebab walaupun merupakan Ormas, tapi terindikasi aliran sesat.
Himbauan ini disampaikan Ketua MUI Provinsi Riau Prof Nazir Karim ini kepada wartawan, Senin (18/1/16). Dikatakannya, keberadaan dan aktivitas Gafatar ini sebelumnya, sudah pernah itu dilarang sebab terindikasi sebagai pecahan Al Qiyadah-Al Islamiyah, yang meresahkan.
"Pola gerakan dari Gafatar setiap daerah berbeda-beda. Namun ini, yang paling kentara yaitu gerakan sangat mirip dengan paham telah pernah dibawa Ahmad Musadeq. Dengan mengaku-ngakuu mejadi nabi. Maka sikap MUI Riau sama MUI RI," sebutnya.
Maka sambungnya, dihimbaukan pada warga agar waspadai untuk paham Gafatar ini yang berada di masyarakat. Sebab, walaupun itu merupakan Ormas, namun hal ini terindikasi aliran sesat, yang dulu dipimpin Ahmad Musadeq ini juga mengaku sebagai nabi.
Kesempatan itu, Nazir Fahmi juga mengakui, MUI didalam menykapi Ormas ini akukan pengkajian dan mendalam keberadaanya Gafatar itu. Apalagi belakangan ini, marak ada laporan orang hilang mistrius dan maka diduga kuat bergabung dengan Ormas Gafatar.
"Untuk itu meski belum ada kabar Gafatar di Riau, saya pesan agar masyarakat jangan mudah turut serta terpengaruh dengan ajaran yang menyimpang. Selain itu juga diharap kepada pemerintah untuk tidak sembarang memberikan izin pada Ormas," ujarnya. Yunia_cgo
0 comments:
Posting Komentar