Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Kasus Mirna

Kasus Mirna
Caping Gunung Indonesia - Misteri kematian Wayan Mirna Salihin terus menyisakan misteri. Kepolisian terus mencoba menguak siapa pelaku di balik terbunuhnya Mirna.

Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini telah meminta keterangan belasan saksi dan saksi ahli. Uji Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri pun telah memastikan Mirna tewas karena zat berbahaya sianida.

Tetapi, hasil penyidikan polisi belum membawa titik terang siapa pelaku pembunuh Mirna. Opini publik tergiring untuk menebak-nebak siapa pelaku pembunuhan perempuan yang belum genap sebulan menikah tersebut.

Menurut psikolog forensik Reza Indragiri Amriel pembunuhan Mirna tidak dilakukan sembarang orang. Reza melihat pelaku yang menggunakan sianida merupakan orang yang terlatih.

"Pelaku tidak awam dengan sianida. Jadi pelaku bukan orang biasa. Melainkan orang dengan profesi, akses dan otorisasi khusus," papar Reza, saat berbincang dengan Dream, Jumat 29 Januari 2016.
 
Menurut dia, penggunaan sianida yang difungsikan sebagai racun mengindikasikan pelaku tidak ingin secara frontal berhadapan dengan korban. Pelaku, menurut dia, ingin bersembunyi.

"Jadi pelaku tidak dalam jarak yang sedemikian dekat dengan korbannya," ucap dia.
Dia menjelaskan jika pembunuhan dengan racun atau sianida biasanya tidak mengarah pada status sosial korban yang biasa-biasa saja. Sebab, zat sianida bukanlah bahan yang bisa diakses secara bebas oleh masyarakat.

"Bahkan di beberapa negara, hanya bisa dibeli lewat online khusus," kata dia. "Makanya, aneh jika sianida dipakai utk menghabisi korban yang berstatus sosial biasa-biasa saja. Terlalu costly. Usaha yang dikeluarkan pelaku tidak sebanding dengan, maaf, nilai korban," ucap dia.#Lilis_cgo
 
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support