Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Mata Vivi


Caping Gunung Indonesia - Entah berapa lama keduanya saling beradu pandang. Hingga akhirnya vivi tersadar dengan tindakan konyolnya itu. Buru-buru gadis itu segera membenahi buku-buku yang telah berserakan .Sampai-sampai bukunya yang sempat di pegang oleh Alan ,direbutnya dengan kasar. Ia tak mau bertindak konyol lebih jauh.Ia juga takut insiden tadi membuatnya tiba-tiba terperangkap dalam cerita sang buaya.

Yah…. Vivi tau kalau Alan seorang playboy di sekolah. Kepiawaiannya dalam memikat hati mampu menggaet 20 cewek sekaligus. Dan ia tak ingin jika harus menjadi korban buaya seorang Alan. Walau sebenarnya hal itu terasa tidak mungkin jika alan tiba-tiba tertarik dengan dirinya yang kuper dan norak. Ah…. Baginya itu tidak mungkin.

Alan juga ikutan tersada. Sikapnya hampir saja membuatnya mati konyol.Akan tetapi ada sesuatu yang telah mengganjal fikirannya. Entah perasaan apa yang tiba-tiba membuatnya seperti mengingat akan sesuatu.Gara-gara insiden tadi, Alan seperti tersadar, ada sesuatu di balik sosok seorang vivi.Tatapan mata gadis itu telah membuat fikirannya menjadi kacau dalam sekejap. Setelah menatap bola mata gadis itu, Alan seperti teringat sesuatu.Dan sesuatu itu pernah membuatnya hampir gila mengisi hari-harinya.

Dan dalam bola mata itu Alan seperti melihat seseorang. Seseorang yang pernah mengisi hatinya.

“Sorry….” Ucap vivi hampir tergagap. Keduanya segera bangkit, akan tetapi pandang Alan sama sekali tidak beralih memandang vivi.

“Alan… loe apa-apaan sih?”suara vita mengagetkan Alan.

Alan beralih memandang vita yang masih terisak.Rupanya sejak tadi gadis itu masih berdiri di belakangnnya.Dan setelah iti vivi buru-buru pergi.

“Vita… loe masih disini?” tanya Alan.

“Ya iyalah… Gue itu.”

“Mana dia?” potong Alan cepat.Tingakahnya nampak linglung mencari sosok vivi yang tiba-tiba menghilang.

“Dia siapa maksud loe?si udik itu?” ujar vita dengan nada tak suka.

“Ya dia dimana?”

“Dia udah pergi.Ngapain juga sih loe nyariin dia?”

“Kenapa loe gak suka????”

“Ya jelaslah gue nggak suka. Gue cinta sama elo Alan ujar vita ngotot dengan perasaannya.

“Terserah loe Vit..kita udah putus. Sorry ats sikap gue. Tapi sebaiknya loe jauhi gue” tegas Alan.

“Please Alan… kasih gue kesempatan” mohon Vita.

“Sorry vit gue nggak bisa” tegas cowok itu sekali lagi.

“Tapi Alan.. kenapa? Atau loe suka denga cewek udik itu?” selidik Vita tiba-tiba.

“Terserah … yang pasti itu bukan urusan loe”kata Alan.

Akhirnya setelah itu, Alan bergegas meninggalkan vita yang masih uring-uringan dengan sikapnya.Tapi apa pedulinya? Toh, ia dan Vita sudah putus.Ia pacaran dengan vita hanya untuk mempermainkan cewek itu. Tak ada cinta bagi seorang Alan, Cintanya telah lama pupus bersama waktu.Hatinya terlampau sakit tatkala harus mengingat masa lalu. Mungkin ini sebuah dendam.Tak seharusnya ia melampiaskan kekecewaan terhadap cewek-cewek yang dipacarinya.Tetapi toh ia sudah terlanjur sakit hati.Tak ada yang bisa di perbuatnya kini…

Alan tampak asyik memandang beberapa anak yang sedang bermain basket di halaman sekolah.Pandangan Alan tak lepas dari lekuk-lekuk permainan tim basketnya.Terlebih lagi Riska dan Rudi yang tampak antusias bermain basket di halaman. Entah berapa lama Alan asyik melamun sampai-sampai ia tak menyadari kehadiran 2 solidnya sudah ada didepan matanya.Riski yang mengetahui sikap Alan akhir-akhir ini merasa heran dan geleng-geleng kepala. #Nur Kofiah

Sumber, Caping Gunung Indonesia




Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support