Caping Gunung Indonesia - Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa Indonesia menjadi incaran negara asing karena kekayaan alamnya. Indonesia memiliki hasil bumi yang luar biasa besar, garis pantai terpanjang kedua di dunia, dan negara kepulauan terbesar di kawasan ekuator.
"Saat ini konflik berkepanjangan terjadi di Timur Tengah, negara penghasil minyak dan gas. Di masa datang, air, pangan, dan energi giliran menjadi sumber konflik," kata Gatot di depan sekitar 600 camat, kepala kepolisian sektor, dan komandan rayon militer di seluruh Jawa Timur di Gelanggang Olahraga Ken Arok, Malang, Selasa, 7 April 2015.
Ancaman konflik dari luar negeri, kata dia, akan terus membayangi Indonesia. Sejauh ini konflik-konflik berkecamuk di dunia karena memperebutkan lahan minyak bumi, seperti di Mesir, Iran, Irak, Sudan, dan Libya. Padahal cadangan persediaan energi fosil tersisa 53 tahun lagi.
Sebagai gantinya, ada energi nabati yang berasal dari kelapa sawit, jagung, singkong, dan tebu. Pada 2007-2008, energi hayati meningkat sehingga memicu kenaikan harga pangan. Manusia akan memperebutkan bahan pangan tersebut. Populasi penduduk dunia mencapai 9 miliar, padahal idealnya bumi dihuni 4 miliar jiwa saja agar kebutuhan pangan tercukupi. "Bumi sudah kelebihan beban," ujar Gatot.
Gatot menambahkan, pada 2035, konsumsi bahan bakar minyak diprediksi naik 42 persen. Ancaman dalam perang masa depan adalah proxy war atau perang proksi. Yakni perang yang terjadi ketika lawan menggunakan pihak ketiga yang dipicu isu politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
0 comments:
Posting Komentar