Caping Gunung Indonesia - Sedikitnya 33 orang telah dipastikan tewas dalam kebakaran di studio milik perusahaan produksi animasi Kyoto Animation di kota Kyoto, Jepang. Kebakaran mengerikan yang disengaja itu telah mengguncang publik Jepang.
Hingga kini motif pembakaran yang terjadi pada Kamis (18/7) itu belum diketahui. Tragedi ini menggemparkan Jepang di mana kejahatan keji sangat jarang terjadi. Tragedi ini juga memicu pertanyaan tentang bagaimana bisa begitu banyak orang tewas di negara yang sangat memperhatikan keselamatan kebakaran, khususnya karena banyak orang Jepang yang masih tinggal dalam rumah-rumah dari kayu.
Keizo Harafuji, mantan petugas penyelidikan ilmiah untuk Kepolisian Tokyo, mengatakan kepada media NHK bahwa mereka yang berada di dalam gedung itu tak punya banyak peluang untuk menyelamatkan diri. "Api menyebar jauh lebih cepat dengan bensin daripada dalam kebakaran normal," ujarnya seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (19/7/2019)."Jadi saya pikir api menyebar dengan sangat cepat sehingga tak ada waktu untuk alarm kebakaran. Sulit untuk meloloskan diri setelah kebakaran dimulai," imbuhnya.
Penyelidikan atas kebakaran ini dipersulit oleh fakta bahwa tersangka utama, seorang pria berumur 41 tahun yang ditahan pada Kamis (18/7), mengalami luka-luka bakar parah dan saat ini masih dirawat di rumah sakit.Sejumlah media melaporkan bahwa pria tersebut dalam kondisi tak sadarkan diri, sehingga polisi belum bisa menginterogasinya.
Sejauh ini kepolisian belum merilis identitas pelaku pembakaran. Menurut media lokal, pria itu tak ada kaitan dengan Kyoto Animation. Dia dilaporkan membawa pisau dan palu ke gedung sebelum melancarkan aksinya.
Sejumlah media melaporkan bahwa pria itu menyebut Kyoto Animation telah mencuri hasil karyanya. Surat kabar Kyoto Shimbun melaporkan bahwa pria itu mengatakan kepada polisi: "Saya membakar karena mereka mencuri novel-novel saya."
Selain menewaskan 33 orang, kebakaran ini juga melukai 36 orang, yang 10 orang di antaranya mengalami luka-luka parah. Kepolisian lokal menyatakan bahwa para korban tewas terdiri dari 12 pria dan 20 wanita serta seorang lagi yang belum teridentifikasi. Kebanyakan korban diyakini sebagai pegawai perusahaan animasi tersebut. #nurul_cgo
Hingga kini motif pembakaran yang terjadi pada Kamis (18/7) itu belum diketahui. Tragedi ini menggemparkan Jepang di mana kejahatan keji sangat jarang terjadi. Tragedi ini juga memicu pertanyaan tentang bagaimana bisa begitu banyak orang tewas di negara yang sangat memperhatikan keselamatan kebakaran, khususnya karena banyak orang Jepang yang masih tinggal dalam rumah-rumah dari kayu.
Keizo Harafuji, mantan petugas penyelidikan ilmiah untuk Kepolisian Tokyo, mengatakan kepada media NHK bahwa mereka yang berada di dalam gedung itu tak punya banyak peluang untuk menyelamatkan diri. "Api menyebar jauh lebih cepat dengan bensin daripada dalam kebakaran normal," ujarnya seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (19/7/2019)."Jadi saya pikir api menyebar dengan sangat cepat sehingga tak ada waktu untuk alarm kebakaran. Sulit untuk meloloskan diri setelah kebakaran dimulai," imbuhnya.
Penyelidikan atas kebakaran ini dipersulit oleh fakta bahwa tersangka utama, seorang pria berumur 41 tahun yang ditahan pada Kamis (18/7), mengalami luka-luka bakar parah dan saat ini masih dirawat di rumah sakit.Sejumlah media melaporkan bahwa pria tersebut dalam kondisi tak sadarkan diri, sehingga polisi belum bisa menginterogasinya.
Sejauh ini kepolisian belum merilis identitas pelaku pembakaran. Menurut media lokal, pria itu tak ada kaitan dengan Kyoto Animation. Dia dilaporkan membawa pisau dan palu ke gedung sebelum melancarkan aksinya.
Sejumlah media melaporkan bahwa pria itu menyebut Kyoto Animation telah mencuri hasil karyanya. Surat kabar Kyoto Shimbun melaporkan bahwa pria itu mengatakan kepada polisi: "Saya membakar karena mereka mencuri novel-novel saya."
Selain menewaskan 33 orang, kebakaran ini juga melukai 36 orang, yang 10 orang di antaranya mengalami luka-luka parah. Kepolisian lokal menyatakan bahwa para korban tewas terdiri dari 12 pria dan 20 wanita serta seorang lagi yang belum teridentifikasi. Kebanyakan korban diyakini sebagai pegawai perusahaan animasi tersebut. #nurul_cgo
Sumber, Berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar