Caping Gunung Indonesia - Seorang dokter gigi mengimbau para orang tua untuk tidak mencium bibir
anak mereka yang masih kecil, terutama yang belum memiliki gigi karena
bisa menyebabkan penyebaran bakteri.
Gigi bayi sangat rentan terhadap infeksi karena mereka tidak memiliki kekuatan untuk menahan efek merusak dari bakteri.
"Gigi bayi memiliki jenis enamel dan dentin yang berbeda dengan gigi orang dewasa," kata Dr Richard Marques, dokter gigi selebriti dari Wimpole Street Dental di London kepada The Independent.
Ia melanjutkan, email gigi jauh lebih tipis pada gigi bayi sehingga cenderung lebih mudah membusuk.
Selain itu, pengalihan air liur antar individu selalu dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit.
Oleh karena itu, orang tua perlu memerhatikan anak mereka dengan seksama.
"Perpindahan saliva dari orang tua ke anak cukup berrisiko karena dapat menyebarkan bakteri (seperti streptococcus mutans) dari orang dewasa ke anak," kata Dr Marques.
Bakteri tersebut bisa menyebabkan pembusukan gigi bayi, bahkan mempengaruhi jaringan lunak dan gusi sebelum gigi bayi berkembang.
Ada berbagai penyakit yang bisa menular dari kontak mulut ke mulut, seperti pilek atau flu dan virus seperti luka infeksi, yang disebabkan oleh herpes simplex virus-1 (HSV-1).
Dr Marques menyarankan agar orang tua menahan diri untuk tidak berbagi alat makan dengan anak-anak mereka, meniup makanan mereka, atau menciumnya di bibir.
Selain itu, beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk memastikan kesehatan gigi anak mereka yang optimal seperti tidak menyimpan semua sikat gigi dalam satu wadah, memastikan anak tidak menelan pasta gigi, mengurangi asupan gula, dan rutin pemeriksaan dokter gigi.
"Bawa anak Anda ke dokter gigi secara teratur (mereka bisa pergi ke dokter gigi sejak enam bulan ketika gigi pertama masuk)," saran Dr. Marques.
Pada usia dua sampai tiga tahun, anak harus mengunjugi dokter gigi setiap enam bulan untuk memeriksa adanya lubang pada gigi dan seberapa baik gigi mereka berkembang.
"Pencegahan adalah kuncinya. Kami lebih suka membantu anak-anak untuk tidak mengalami gigi berlubang."
Gigi bayi sangat rentan terhadap infeksi karena mereka tidak memiliki kekuatan untuk menahan efek merusak dari bakteri.
"Gigi bayi memiliki jenis enamel dan dentin yang berbeda dengan gigi orang dewasa," kata Dr Richard Marques, dokter gigi selebriti dari Wimpole Street Dental di London kepada The Independent.
Ia melanjutkan, email gigi jauh lebih tipis pada gigi bayi sehingga cenderung lebih mudah membusuk.
Selain itu, pengalihan air liur antar individu selalu dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit.
Oleh karena itu, orang tua perlu memerhatikan anak mereka dengan seksama.
"Perpindahan saliva dari orang tua ke anak cukup berrisiko karena dapat menyebarkan bakteri (seperti streptococcus mutans) dari orang dewasa ke anak," kata Dr Marques.
Bakteri tersebut bisa menyebabkan pembusukan gigi bayi, bahkan mempengaruhi jaringan lunak dan gusi sebelum gigi bayi berkembang.
Ada berbagai penyakit yang bisa menular dari kontak mulut ke mulut, seperti pilek atau flu dan virus seperti luka infeksi, yang disebabkan oleh herpes simplex virus-1 (HSV-1).
Dr Marques menyarankan agar orang tua menahan diri untuk tidak berbagi alat makan dengan anak-anak mereka, meniup makanan mereka, atau menciumnya di bibir.
Selain itu, beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk memastikan kesehatan gigi anak mereka yang optimal seperti tidak menyimpan semua sikat gigi dalam satu wadah, memastikan anak tidak menelan pasta gigi, mengurangi asupan gula, dan rutin pemeriksaan dokter gigi.
"Bawa anak Anda ke dokter gigi secara teratur (mereka bisa pergi ke dokter gigi sejak enam bulan ketika gigi pertama masuk)," saran Dr. Marques.
Pada usia dua sampai tiga tahun, anak harus mengunjugi dokter gigi setiap enam bulan untuk memeriksa adanya lubang pada gigi dan seberapa baik gigi mereka berkembang.
"Pencegahan adalah kuncinya. Kami lebih suka membantu anak-anak untuk tidak mengalami gigi berlubang."
0 comments:
Posting Komentar